Wednesday, October 10, 2012

#kisahkelana parent's memory..

Haloo, hari minggu kemarin (7.10.2012) kami baru saja menyelenggarakan Family Weekend #3 Kisah Kelana di Museum Transportasi, TMII. Agak berbeda dari biasanya, pada event kemarin kami meminta parents untuk ikutan share memorinya (baik cerita lucu, kenangan manis, kenangan buruk, ataupun cerita sedih) terhadap 2 alat transportasi koleksi museum yang kami pilih: Vespa dan Bemo :)



Ada 5 parents yang merespon, 3 via email, dan 2 via Twitter..

Cerita mereka kami share lagi disini yaaa... :)

Ini cerita via Twitter:

RT @Wilujeng: dulu (akhir 80an) suka bawa ponakan yg msh kecil naik bemo ke blok m. Ada2 aja, ponakan pernah muntah dan mimisan di bemo!

RT @liaosusy:  wkt TK lbh seneng djmput pk Vespa drpd pk mbl krn bs bdiri ddpn Papa :)

RT @liaosusy: seneng bngt kl boleh ikut Mbok inem malming k Cicadas pk +beli awug

Dan inii... cerita via emailnyaa: :)



1) Bemo dan Kenangan Kecil


Jauh sebelum Jakarta dipadati dengan hiruk pikuk kemacetan nyaris setiap harinya, saya – yang tentu saja masih kanak-kanak kala itu – termasuk orang yang menikmati bepergian dengan kendaraan umum. Saat itu, sekira 20 tahun yang lalu, rasanya bepergian dengan kendaraan umum mudah saja. Tak perlu berpanas-panas atau bermacet-macet, serta tak perlu khawatir akan kriminalitas yang bisa terjadi di atas kendaraan umum.
Dahulu, semua terasa serba simple. Mama saya sering mengajak saya dan Wina, adik saya, naik bemo. Dari rumah kami di bilangan Duren Sawit hingga ke kantor Mama di Rawamangun. Naik bemo terasa asyik. Apalagi Mama selalu menempatkan saya di kursi depan sebelah supir sambil berpesan kepada sang supir, “Bang, anak ini bayar ya. Jadi duduknya sendiri, jangan naikin penumpang lagi di depan.”
Sementara, Mama dan Wina akan duduk dibelakang, persis di belakang supir supaya saya masih merasa nyaman karena dapat melihat mereka berdua. Saya ingat ada kaca pemisah antara bagian depan tempat saya dan supir bemo duduk dengan penumpang di belakang. Kemudian ada bel juga di kaca itu sebagai penanda jika ada penumpang yang minta turun di mana saja.
Seiring berjalannya waktu, bemo makin punah karena pemerintah DKI mulai mengadakan larangan. Enam tahun lalu saya masih bisa menemukan Bemo di kawasan Benhil dan Klender, namun entah sekarang. Semenjak Jakarta diwarnai kemacetan, suara deru bemo perlahan menghilang ditelan padatnya bus kota, mobil pribadi, dan sepeda motor. Naik bemo pun tinggal menjadi kenangan.
By the way, terima kasih museumceria untuk Kisah Kelana hari ini. Mas Arya (3th) dan Ade Wira (2th) untuk pertama kalinya berkunjung ke museum. Mereka senang sekali. Semoga semakin banyak fasilitas dan acara yang memadai untuk para balita (beserta orang tuanya) yang ingin membudayakan kunjungan ke museum sebagai kegiatan akhir pekan.

Salam,
Anitya Wahdini
29 tahun
Ibu dari dua balita lucu, Guru SMA, dan Penulis
twitter @MommyJad

2) Vespa, oh Vespa!


Dear Museum Ceria..

Dulu saat saya kecil, keluarga kami punya Vespa..warna hijau jadul gitu deeh...Vespa ini dicuci hampir setiap hari, di halaman rumah dan biasanya sambil 'mencuci' alias memandikan saya :)
Dalam proses pencucian, ada adegan pencucian jeruji ban..  ban diputar dalam keadaan mesin menyala..sambil disirami air...seruuu sekali! roda berputar sangat kencang dengan muncratan air ke segala arah..
Setiap menyaksikan moment itu, saya selalu terdorong untuk melakukan sesuatu...memasukan telunjuk saya diantara jeruji yang berputar itu..apa yang akan terjadi ya? ..saya masih ingat benar rasa penasaran itu..
Sampai suatu hari, usia saya mungkin 4-5 th.. Saya lakukan juga loh! Dan bisa ditebak, telunjuk saya hampir putus...dan muncratan cairan dari roda-roda hari itu bukan hanya air..darah..darah yang banyak sekali...
Kebayang paniknya orang tua dan kakak-kakak saya hari itu..untungnya jari saya aman, tidak cacat..saya sama sekali tidak ingat rasa sakitnya, atau takut melihat darah..yang saya ingat malah..hebat juga saya berani melakukannya *nyengir*
Ehm..suka senyum sekarang kalau liat Vespa..ga bisa lupa kejadian itu walau sudah lebih dari 25 th yang lalu..
Saat ini kami sedang mempertimbangkan untuk membeli motor... Kira-kira, kami akan beli Vespa ga ya?!

Ade Butet Parinduri
Bunda Athena dan Vienna

3) Supir Bemo dan Bulan Puasa

Halo Museum Ceria,

Saya punya cerita lucu tentang bemo. Waktu itu, bulan puasa tahun 1982, saya pulang kantor naik bemo dan duduk di depan. Si bemo melaju cukup pelan. Beberapa kali saya lihat badan supirnya tiba-tiba condong ke arah setir. Awalnya saya berfikir "ngapain sih si supir, kok suka maju-maju begitu?" Tiba-tiba saya sadar kalau si supir bemo ternyata ketiduran! Mungkin karena siang-siang di bulan puasa dia ngantuk kali yaa.. hehe.. Saat itu, karena saya bisa nyetir dan bemonya juga pelan, saya santai aja, karena saya pikir ahh kalau bemonya keluar2 jalur saya masih bisa kendalikan setirnya kok dari samping. Tapi ternyata penumpang di belakang juga sudah sadar! Mereka dari belakang heboh ketok2 kaca pembatas bemo sambil teriak-teriak dengan panik "Buuuuuu! Supir tiduuuurrrr, banguniiiiiinnnnn!!!" Hahahahaha

Salam, 
-Eyang dari salah satu peserta Baby Class



Naaaahhhhh... That's all the parents' memories about Bemo and Vespaa..
Terima kasih untuk yang sudah share story.. :)
Personal story seperti ini kalau dipajang di museum bisa membuat museum lebih menarik kali yaa? :)


No comments:

Post a Comment