Wednesday, September 25, 2013

Plesiran Tempo Doeloe bersama Tauzia \(^.^)/ (Part II)






Ya, mohon maaf setelah sekian lama akibat dari aral melintang baru bisa lanjut nih ceritanya dari acara Plesiran Tempo Doeloe bersama Tauzia. Hayooo, udah tau belum jawaban dari gudang Perusahaan Geo Wehry & Co. itu apa??? 


Cerita pun bersambung lagi :D

Nah, benar sekaliiii!!!! Ternyata gudang perusahaan Geo Wehry & Co. itu adalah Museum Wayang yang kita kenal saat ini. Tau ga Museum Wayang itu seperti apa? Ini dia gambarnya

Museum Wayang

Fakta Sejarah
Museum Wayang dibangun di atas tanah yang pada jaman dahulu merupakan sebuah gereja yang bernama De Oude Hollandsche Kerk (Gereja Lama Belanda) yang dibangun pada tahun 1640. Pada tahun 1732 gereja ini diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama.


Setelah menemukan gudang Geo Wehry & Co. diketahui bahwa barang tersebut telah dikirim ke Toko Merah. Akhirnya para wartawan pergi ke Toko Merah agar yakin bahwa barang tersebut sudah benar-benar sampai di toko tersebut. Dalam perjalanan menuju Toko Merah para wartawan juga diberi tantangan untuk mengabadikan bangunan dan suasana di Kota Tua. Dengan semangat para wartawan pergi menuju ke Toko Merah menaiki ontel. Ayo semangaaaaat!!!!

Para peserta menaiki ontel menuju ke Toko Merah


Fakta Sejarah
Bangunan Toko Merah pada awalnya merupakan tempat tinggal dari gubernur jenderal Belanda yang bernama Gustaaf Willem Baron Van Imhoff yang dibangun pada tahun 1730. Setelah itu bangunan ini ditinggali oleh beberapa gubernur jenderal yang lain dan baru menjadi toko merah yang kita kenal saat ini sejak dibeli oleh seorang pelaut Cina yang juga seorang pedagang bernama Oey Liauw Kong pada tahun 1851.

Setelah sampai di toko Merah para wartawan mengetahui bahwa barang tersebut telah sampai dan disuguhi makan siang di Kopitiam Toko Merah untuk melepas lelah sejenak setelah melalui berbagai tantangan dan permintaan dari Tuan Kian Guan Coy. Wah, disini enak sekali loh para wartawan disuguhi berbagai macam hidangan mulai dari siomay sampai nasi lemak...

Para wartawan sedang makan siang dan melepas lelah :D

Dengan perut yang sudah kenyang akhirnya para wartawan kembali melanjutkan tantangan yang diberikan yaitu untuk memberitahu Tuan Kian Guan Coy bahwa barang tersebut ternyata sudah dikirim ke Toko Merah. Akan tetapi para wartawan kebingungan karena Tuan Kian Guan Coy menunggu di gedung Raad Van Justitie yang berada di sebelah timur bangunan Post Telefoon en Telegraafkantoor. Wah, gedung apa ya itu??? Penasaran kan??? 

Dan Jawabannya adalaaahhh...

Ya, benar sekali gedung itu saat ini sudah menjadi Museum Seni Rupa dan Keramik. Akhirnya para wartawan menemui Tuan Kian Guan Coy dan oleh sang tuan para wartawan disuguhi tempat istirahat dan bersantai setelah menjalani tantangan di Cafe Batavia.

Salah satu kelompok wartawan sedang memberitahu Tuan Kian Guan Coy
Fakta Sejarah
Museum Seni Rupa dan Keramik pada jaman dahulu merupakan kantor dewan kehakiman Belanda di Batavia atau yang dikenal dengan nama Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia. Gedung ini dibangun pada tahun 1870 dan bersebrangan langsung dengan kantor Gubernur Jendral atau Museum Fatahillah saat ini.


Di Cafe Batavia acara Plesiran Tempo Doeloe ditutup oleh panitia dari Museum Ceria dan Tauzia. Kelompok wartawan yang menyelesaikan tantangan kedua pertama mendapatkan hadiah bingkisan dari panitia. Yaaaa, selesai sudah acara Plesiran Tempo Doeloe bersama Tauzia. Terima kasih kepada pihak Tauzia, para peserta, dan pihak-pihak yang terkait dalam acara ini sehingga kita bisa bersenang dalam acara Plesiran Tempo Doeloe...

Tunggu lagi kisah-kisah seru kami berikutnyaaaa..... \(^.^)/

Foto bersama di Acara Plesiran Tempo Doeloe

No comments:

Post a Comment